Ditulis Oleh: Widiawati, S.Pd.
“Ayahku adalah ayah yang hebat, bisa memperbaiki mainanku dan barang-barang di rumahku yang rusak.”
“Yah … rusak kan akhirnya,” gerutu Wildan dengan muka cemberut. Lalu Bunda menghampiri Wildan dan bertanya, “Kenapa Wildan cemberut begitu?”
“Ini Bunda, mobil-mobilan remot hadiah ulang tahunku rusak, gara-gara dibanting Habibi,” jawab Wildan.
“Kemarin Habibi main ke rumah, aku sedang main mobil-mobilan remot. Tiba-tiba Habibi mengambil dan membantingnya sampai mobilnya tidak bisa jalan lagi. Aku jadi sebel sama Habibi!” celoteh Wildan. Habibi adalah Adik sepupunya yang memang suka iseng.
“Oh … begitu, sabar ya. Nanti kalau Ayah pulang kita minta tolong Ayah untuk membetulkannya pasti Ayah bisa,” bujuk Bunda.
“Kamu ingat kan waktu robot-robotan kamu rusak? Lalu dibetulkan Ayah,
akhirnya bisa bergerak lagi kan? Terus kamu ingat enggak setrikaan Bunda yang tiba-tiba mati, lalu dibetulkan Ayah akhirnya bisa dipakai lagi sampai sekarang. Ayah adalah seorang laki-laki hebat, pasti bisa memperbaiki mobil-mobilan kamu yang rusak. Nah, sekarang senyum dong, jangan cemberut lagi! Kita tunggu Ayah pulang ya …” ujar Bunda.
“Hmm … sudah tidak sabar lagi tunggu Ayah pulang nih,” kata Wildan.
Begitu Ayah sampai rumah, Wildan langsung minta tolong kepada Ayah. Kemudian Ayah langsung membetulkan mobil-mobilan remot Wildan.
“Hore … akhirnya mobilku bisa jalan lagi. Ayahku hebat! Bisa memperbaiki mobilmobilanku yang rusak. Terima kasih Ayah, aku sayang Ayah,” ucap Wildan. ***